E-mail dari Tita untuk Farida Wardhani
Kepada Farida Wardhani, aku hanya bisa bercerita. Farida, terimakasih atas emailmu, maaf sekali aku lambat membalas. Ada dua e-mail darimu. Dan jadi bertumpuk banyak, karena e-mailmu dikirim lagi, dari mana-mana. Aku sudah membacanya. Tapi sepertinya belum bisa menjawabnya dengan baik. Belum punya waktu cukup untuk hati-hati. Takut salah. Karena aku bukan penulis (juga bukan pelukis seperti yang kamu kira). Masih harus belajar banyak.
Saat ini, aku hanya ingin menceritakan tentang salah satu pameran tunggal yang membuatku merasa terpukul. Waktu melihat karya seniman China, Zhang Peng, kelahiran 1981 tinggal di Beijing dan kebetulan sedang berpameran di galeri “Art Seasons” The Box-Singapore.
Artist | Zhang Peng |
Karyanya berupa foto-foto yang dicetak dengan ukuran yang lumayan besar. Di dalam karya-karyanya, seorang anak perempuan (konon, usia empat tahun), yang bukan saja rata-rata didandani pakaian formal perempuan dewasa, bahkan ada yang didandani menggunakan gaun pengantin dan mahkota, ukuran orang dewasa. Sehingga ia tampak seperti sudah gadis, walaupun jelas, ia demikian belia. Dengan pemerah bibir dan pewarna kelopak mata, kemerahan, belepotan. Di mulutnya, bagai bibir berlipstik yang telah dilumat. Dan disekitar kelopak matanya sedemikian rupa hingga jadi tampak memar…( baca lebih lanjut )